Senin, 25 April 2011

Jangan-jangan Tidak...



Oleh: Montosori

Cerita ketakutan, dan kepanikan tentang bom seperti tak sudah-sudah. Setelah bom buku, bom di masjid Mapolresta Cirebon, lalu bom di gereja, Serpong, Jakarta. Sebelumnya, bom Bali I dan II, beberapa kali bom di Jakarta, dan serangkaian teror bom lainnya di seantero Nusantara ini, telah memakan banyak korban jiwa. Besok, dan besok-besoknya, entah di mana lagi. Bisa jadi di dekat kita, dekat orang tua kita, atau dekat anak-anak kita. Duh...Sungguh amat menakutkan.

Rabu, 06 April 2011

Buya

Oleh : Montosori

Nama itu spontan muncul begitu saja ketika kami, panitia resepsi peringatan 12 tahun Padang Ekspres mau merampungkan format acara, awal Maret lalu. “Buya Syafii,” kata Yusrizal KW, Redaktur Pelaksana Padang Ekspres. “Yup, sosok itu klop dengan tema HUT  kita: ‘Memajukan Sumbar, Memajukan Indonesia’,” Saya, Ketua Panitia langsung menyatakan setuju. Yang lain pun Ok. Maka, jadilah Buya Syafii Maarif menyampaikan  orasi budaya, dengan judul “Kemerdekaan Pers, dan Tanggung Jawab Kebangsaan”,  Minggu (20/3) malam.

Kisah Sukses Hasnul Suhaimi

Senang ke Luar Jalur, dan Selalu Bersyukur

Di tangan Hasnul Suhaimi, XL menyodok menjadi operator komunikasi terbesar kedua di Indonesia. Ia juga telah berhasil membuat transformasi di PT XL Axiata. Apa rahasia sukses putra pasangan guru, Suhaimi dan Zakenar ini?

Militer Halangi Syafruddin Jadi Pahlawan Nasional

Sumbar Harus Galang Petisi ke Pemerintah

Perjuangan masyarakat Sumbar menuntut pengakuan sejarah Pemerintah Darurat Republik Indonesia (PDRI) dan Syafruddin Prawiranegara sebagai pahlawan nasional sudah cukup panjang. Sudah banyak pula tulisan para pakar, dan sejarawan, serta pelaku sejarah tentang hal itu. Sejauh ini yang mendapat pengakuan melalui Keputusan Presiden Nomor 28 Tahun 2006, baru PDRI. Sementara Syafruddin, sang presiden, 'hanya' dianugerahi Bintang Republik Adipradhana.

Syafruddin, Presiden defacto dan dejure

Gamawan: Biar Bangsa Ini Menentukan

Istana Bung Hatta, Bukittinggi, tempat diadakannya Seminar “Satu Abad Mr. Syafruddin Prawiranegara”, Minggu (3/5/2011) penuh sesak. Ini setidaknya menandakan perjuangan rakyat Sumbar menuntut pengakuan terhadap Syafruddin Prawiranegara, sebagai pahlawan nasional, masih menggebu-gebu. Hanya, Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Gamawan Fauzi menyatakan, soal pengakuan pada Syafruddin sebagai pahlawan nasional dan sebagai Presiden ke-2 RI, biar ditentukan oleh bangsa ini.

Dari Diskusi Forum Pemred GJP (3/Habis)

Dwi Langsung Tersentuh Dikabarkan soal Masjid Raya

Direktur Utama PT Semen Gresik Dwi Soetjipto, tentu bukan sosok yang asing bagi Sumatera Barat. Sebaliknya diakui Dwi, Sumbar telah memberikan kesan dan pengalaman yang tak mungkin dilupakan seumur hidupnya. Pekan lalu, dalam diskusi dengan para pemimpin redaksi (165) media Grup Jawa Pos (GJP), di Bandung, mantan Direktur Utama PT Semen Padang, ini berkisah tentang pengalaman meniti karir, sampai sukses ke pucuk pimpinan Semen Gresik.

Dari Diskusi Forum Pemred GJP (2)

Sukses tak Buat Emirsyah Lupa Ranah Minang

Garuda Indonesia terus bersinar. Ini tentu tak lepas dari ”tukang” yang memoles BUMN tersebut. ”Tukang” hebat itu bernama Emirsyah Satar. Ia adalah urang awak, yang sejak 2005 menjadi Direktur Utama Garuda Indonesia. Emirsyah Satar bicara banyak tentang apa yang dilakukannya mengubah wajah Garuda, di depan para pemimpin redaksi (165) media Grup Jawa Pos (GJP), pekan lalu. Diskusi dipandu Rida K Liamsi, Dirut JPNN yang juga Chairman Riau Pos Group (RPG).

Dari Diskusi Forum Pemred GJP (1)

M. Nuh: Yang Miskin Mesti "Diintervensi"

Akhir bulan lalu, para pemimpin redaksi (165) media Grup Jawa Pos (GJP) berdiskusi di Bandung, Jawa Barat. Sejumlah menteri, dan pimpinan BUMN yang dinilai sukses, dihadirkan. Di antaranya, adalah Mendiknas Muhammad Nuh, Direktur Utama PT Garuda Indonesia Emirsyah Satar, yang orang Padang, dan Direktur Utama PT Semen Gresik Dwi Soetjipto, mantan Direktur Utama PT Semen Padang. Berikut hasil diskusi dengan tiga pembicara tersebut.